Senin, 26 September 2011

Postingan tentang temen gue...

hi? =)

ehmmm,sebenernya banyak banget yang pengen gua tulis di blog ini, cuma gaenak ajahh.. kapan2 deh gua bikin blog khusus privasy, blog itu kan untuk berbagi hehehe ;)


kali ini gua mau ngomongin temen ter- The Best ceileh.. gua nih nama panggilannya chika, nama aslinya Rizka Novia Adyani. ko dipanggil chika, ga nyambung ya? dapet dari mana sih?aha!
tanya galileo ajah :P

chika ini sering gua masukin blog..
chika ini anaknya baik, kocak, malu2in, cantik, dan beler. hahaha gua udah temenan sama dia dari kelas 4 SD, nah selama gua temenan sama chika *maaf* kayaknya dia jadi sial mulu deh, kayak kemaren tuh dia  kepeleset dijalanan kwukwuk tiba-tiba
dia merosot seperti gempa bumi lagi melanda, kocak bangetttt deh terus dia pegangan sama gua tapi yang nyantol di tangan gua itu KUKUNYA! KUKUNYA men! kebayangkan ? Oh shit, sakit gila!
sampe ada bekasnya  di kaki gua ._. #Dramatis
gua sama chika juga lagi seneng2nya sama bang Radith nihh :* :* :*
gatau kenapa pesona Stand Up Comedy.nya bang Radith terus menerus melanda hati-
gua sm chika*ea...
gua sama chika udah banyak melalui perjalanan yang panjang sanking panjangnya gua sampe gatau ujungnya dimana? ha. lebah ah.
banyangin lho gua sama chika udah temenan selama 5 tahun, hehe (bangga?iya dumss).

 Segitu dulu ya postingan tentang chikanya, kalo ada info terbaru gua tulis disini ko;)



W&R 

<~ ini foto gua sama dia. chika yang pake kaus warna jingga. cantik ya dia? kaya onyet. he.
foto ini diambil passs hunting foto with saras juga, cantikan siapa gua sama dia? gara-gara ada chika disamping gua, gua nulis chika aja deh yang paling cantik ;D ~> biar dikasih OL gratisan lagi,kwukwukwuk masih muda gua juga suka gratisan ko, emang ibu-ibu hamil aja.









Ket. gua lagi numpang OL dirumahhnya chika nih.
see next post ya ;]  bye-bye gals :**

Selasa, 20 September 2011

hello? read sampai selesai ya ;


Kepada kamu dengan penuh kebencian*

Kepada kamu,
Dengan penuh kebencian.

Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan menunggu kamu online. Dan di saat kamu muncul, aku akan tiduran tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir, tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, di seberang sana, bisa tertawa. Karena, kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. Mudah-mudahan itu benar.

Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau aku bisa jadi kehilangan kamu. Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?

Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, atau ada maksud lain, atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?

Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.

Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, aku tidak bernapas, aku merasa canggung, aku ingin berlari jauh. Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu…, tapi tidak bisa melakukan apa-apa.

Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, “Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,” harus dimentahkan oleh hati yang berkata, “Jangan hiraukan logikamu.”

Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.

Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan…
aku takut sendirian.

*Tulisan ini terdapat dalam buku Kepada Cinta (Gagasmedia, 2009), buku kumpulan surat cinta dari berbagai macam penulis. Selain memuat 25 cinta para pemenang Sayembara Menulis Surat Cinta GagasMedia 2008, ada juga surat cinta dari Adhitya Mulya, Christian Simamora, Andi Eriawan, Ita Sembiring dan penulis lainnya.